Cegah Nikel-Timah RI Bocor, Sri Mulyani: Pak Luhut

Foto: Konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Jakarta, Senin (24/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman))

Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (Simbara) akhirnya diperluas. Apabila sebelumnya hanya mencakup komoditas batu bara, kini menjadi termasuk nikel dan timah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sistem ini terus dikembangkan menjadi lebih baik agar mampu mencakup berbagai komoditas.

“Saya terima kasih ke seluruh pihak yang kerja sama terutama dalam hal ini pak menko pak Luhut sangat berapi-api dan semangat sejak awal beliau dapat briefing dibangunnya Simbara,” ungkapnya dalam acara Peluncuran Simbara yang digelar di Gedung Dhanapala, Jakarta, Senin (22/7/2024).

Aplikasi SIMBARA yang dibangun melalui integrasi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, dan Bank Indonesia, merupakan aplikasi pengawasan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan tata niaga Mineral dan Batubara (Minerba).

Aplikasi ini juga merupakan rangkaian proses tata kelola Minerba dari hulu ke hilir, termasuk juga pemenuhan kewajiban pembayaran dan proses clearance di pelabuhan.

Di dalamnya terdapat ekosistem pengawasan terintegrasi bagi seluruh aplikasi pengelolaan dan pengawasan serta menjadi muara data minerba.

SIMBARA mengintegrasikan proses mulai dari single identity dari wajib pajak dan wajib bayar, proses perizinan tambang, rencana penjualan, verifikasi penjualan, pembayaran PNBP, serta ekspor dan pengangkutan atau pengapalan, dan devisa hasil ekspor

“Dalam hal ini sinergi untuk SDA dilakukan dengan mempertimbangkan 5 komponen utama atau pilar utama yaitu dokumennya, tadi yang disampaikan dari mulai RKAB sampai ke seluruh proses penambangan hingga dia gunakan ekspornya,” ungkapnya.

Pilar kedua, kata Sri Mulyani adalah pergerakan uang, pengangkutan, sumber daya manusia (SDM) dan barangnya dengan menciptakan proses bisnis yang tidak ruwet.

“Tapi memudahkan masing-masing KL tidak buat aturan sinergi melainkan sinergi karena kita pada akhirnya berhadapan pada perusahaan yang sama untuk komoditas yang sama orang yang sama dengan dokumentasi dan aliran uang yang sama,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*