Ngabalin: Jangan Banyak yang Sakit kalau Tim Prabowo-Gibran Jadi Komisaris BUMN

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di Jalan Widya Chandra V, Jakarta, Rabu (25/12/2019). (Sumber: KOMPAS.com/Tsarina Maharani)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di Jalan Widya Chandra V, Jakarta, Rabu (25/12/2019). (Sumber: KOMPAS.com/Tsarina Maharani)

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, proses pengangkatan jabatan Komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ibarat proses yang sudah mapan.

Ia membantah anggapan publik mengenai posisi para komisioner lembaga negara yang merupakan mantan peserta kampanye Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Oleh karena itu, semua yang menjabat sebagai komisaris instansi pemerintah haruslah orang-orang yang mengetahui keahlian, kemampuan, pengalaman, dan waktunya, kata Ngabalin di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Oleh karena itu, tidak akan banyak orang yang sakit jika kelompok Prabowo-Gibran duduk (sebagai pejabat negara). Itu sedikit, kita perlu lebih banyak lagi, di ‘Wahai bukan dia,’ lanjutnya. Selain itu, kata Ngabalin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ikut serta dalam pengangkatan komisi di perusahaan pelat merah.

Padahal, penunjukan komisaris hanya dilakukan oleh Menteri Negara Erick Thohir. “Iya Pak Erick sudah mengambil keputusan, dan di rapat pengurus, beliau diberi jabatan presiden. Pengalaman saya, begitulah prosesnya, jadi saya bisa ceritakan ke teman-teman semua. Tidak ada cara untuk menyembunyikannya,” katanya.

Ia meyakini orang-orang yang ditunjuk Erick sebagai pegawai BUMN memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik dalam menjalankan perusahaan. \”Ya, tentu saja. Saya tahu itu benar. Karena akan melaluinya dan mewakili pemegang saham yang membidangi pekerjaan perseroan. Jadi saya paham,” kata Ngabalin.

Baru-baru ini, Erick Thohir menunjuk Gubernur Bank Indonesia (BI) yang merupakan politikus Gerindra, Burhanuddin Abdullah Harahap, sebagai Komisaris Utama PT PLN (Persero) dan politikus Demokrat, Andi Arief, sebagai komisaris utama PT PLN (Persero). . Komisi Independen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*