Perusahaan investasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway menjual saham Bank of America (BoFA) senilai US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp37,4 triliun selama 6 hari berturut-turut.
Berdasarkan pengajuan regulasi terbaru, perusahaan yang berbasis di Omaha, Nebraska, ini menjual 18,9 juta saham pada hari Senin, Selasa, dan Rabu dengan harga rata-rata US$42,46 per saham. Ia pun mengantongi dana sebesar US$ 802,5 juta atau sekitar Rp 13.05 triliun dari transaksi ini.
Dengan begitu, dalam enam sesi perdagangan terakhir, Berkshire telah melepaskan 52,8 juta saham Bank of America senilai US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 37,4 triliun. Aksi ini mengurangi kepemilikannya menjadi 12,5%.
Saat ini, Berkshire masih memiliki 980,1 juta saham BofA dengan nilai pasar sebesar US$ 41,3 miliar, menjadikannya posisi terbesar kedua setelah kepemilikan saham di Apple yang bernilai US$ 172,5 miliar.
Sesuai ketentuan, Berkshire diwajibkan untuk mengungkapkan pergerakan sahamnya dalam dua hari kerja setelah transaksi dilakukan, apabila kepemilikan saham di suatu perusahaan melebihi 10%.
Melansir CNBC.com, Jumat (26/7/2024), Buffett kemungkinan mengurangi kepemilikannya karena alasan valuasi setelah Bank of America, yang berbasis di Charlotte, North Carolina, mengungguli pasar yang lebih luas tahun ini. Saham bank tersebut naik lebih dari 25% pada tahun 2024, dibandingkan dengan hampir 14% untuk S&P 500.
Ini merupakan pertama kalinya sejak kuartal keempat tahun 2019 bahwa Berkshire mengurangi kepemilikan sahamnya di BofA. Pada tahun 2011, Buffett membeli saham preferen dan waran senilai US$ 5 miliar dari bank tersebut untuk meningkatkan kepercayaan saat bank tersebut menghadapi kerugian terkait hipotek subprime setelah krisis keuangan.
Tahun lalu, Buffett masih memuji kepemimpinan di BofA, meskipun dia menjual beberapa saham keuangan lainnya. Pada tahun 2022, Berkshire keluar dari beberapa posisi bank yang telah lama dipegangnya, termasuk JPMorgan, Goldman Sachs, Wells Fargo, dan U.S. Bancorp.