Ada Kabar Baik dari Amerika Serikat, IHSG Dibuka Menguat

Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat pada awal perdagangan sesi I Selasa (23/7/2024), cenderung mengekor bursa saham Asia-Pasifik dan Amerika Serikat (AS) yang juga bergairah.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,29% ke posisi 7.343,57. Selang sepuluh menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung terpangkas sedikit menjadi menguat 0,23% ke 7.338,51. IHSG masih berada di level psikologis 7.300.

Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 809 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,7 miliar lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 82.753 kali.

IHSG cenderung kembali menguat, mengekor bursa saham Asia-Pasifik pada hari ini dan bursa AS pada perdagangan kemarin.

Pada pagi hari ini, mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,49%, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,25%, Straits Times Singapura dan ASX Australia terapresiasi 0,59%, dan KOSPI Korea Selatan menanjak 0,65%. Hanya indeks Shanghai Composite China yang dibuka melemah pada hari ini yakni turun 0,13%.

Sedangkan kemarin, bursa AS, Wall Street juga ditutup bergairah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,32%, S&P 500 melesat 1,08%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,58%.

Cerahnya pasar saham global terjadi setelah mundurnya Joe Biden dari Pilpres AS 2024. Namun, kabar ini diperkirakan bakal membuat ketidakpastian di pasar global dan Indonesia meningkat.

Ekonom Bank Danamon, Hosiana Situmorang menjelaskan mundurnya Biden bisa meningkatkan ketidakpastian terkait arah kebijakan perdagangan dan investasi lainnya di AS dan seluruh dunia.

“⁠Kondisi ini meningkatkan volatilitas di pasar uang dan pasar modal, salah satu indikasinya Volatility Index (VIX) balik naik,” ujar Hosiana kepada CNBC Indonesia.

Khusus di Indonesia, ketidakpastian juga akan besar karena adanya masa transisi presiden baru dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.

“⁠Di tengah kondisi ketidakpastian global terkait AS dan Euro Area Election, di domestik lg persiapan transisi Presiden Baru dan Pilkada,” ujarnya.

Namun, ada sedikit kabar baik dari China, di mana bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan untuk tenor satu maupun lima tahun pada Senin kemarin.

Pemangkasan suku bunga diharapkan ikut mendongkrak perekonomian China yang tengah lesu. Kebijakan PBoC terbaru juga diharapkan bisa berdampak positif bagi Indonesia yang merupakan mitra dagang utama China.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*