Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia berbalik mengalami inflasi pada bulan Oktober 2024, setelah mengalami deflasi sejak Mei 2024. Inflasi Oktober ini dipicu oleh kenaikan harga komoditas emas dan perhiasan.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti mengatakan inflasi bulan ke bulan atau month to month (mtm) pada Oktober ini dipicu oleh inflasi komponen inti sebesar 0,22% dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,14%. Adapun, penyumbang andil inflasi di kelompok ini adalah emas perhiasan, nasi dengan lauk pauk, kopi dan minyak goreng.
“Seperti yang sudah saya sampaikan di bagian awal harga emas di pasar internasional terus naik trennya tergambar dari harga emas perhiasan di dalam negeri emas perhiasan sebagai salah satu komoditas dalam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sumbang inflasi Oktober 2024 dengan andil 0,06%,” kata Amalia dalam konferensi pers, Jumat (1/11/2024).
Secara historis, komoditas emas perhiasan mengalami deflasi sebanyak 5 kali di 2022 dan deflasi 3 kali di 2023, tapi sejak September 2023 komoditas emas perhiasan terus mengalami inflasi hingga Oktober 2024.
Berdasarkan data Refintiv, pada perdagangan Kamis (31/10/2024) harga emas di pasar spot ditutup di US$2.743,81 per troy ons, atau anjlok 1,52% dari posisi sebelumnya. Sementara pada awal perdagangan pagi ini, Jumat (1/11/2024) pukul 5.50 WIB harga emas naik tipis 0,07% dari posisi kemarin menjadi US$2.745,73 per troy ons.