Film tahun 2013, The Wolf of Wall Street, dibuat berdasarkan kehidupan nyata Jordan Belfort, pendiri pialang Stratton Oakmont yang menjalankan skema penipuan sekuritas selama bertahun-tahun dan merugikan investornya hingga US$200 juta atau sekitar Rp 3,25 triliun.
Film ini menggambarkan gaya hidup luar biasa Belfort dan rekan-rekannya. Tetapi kisah nyata The Wolf of Wall Street bahkan lebih liar daripada peristiwa yang digambarkan di layar.
Mengutip allthatsinteresting.com, Kamis (1/8/2024), sama seperti karakternya dalam film, yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio, Belfort menghasilkan banyak uang dengan menipu banyak orang, yang akhirnya membuatnya masuk penjara. Namun, kisah Belfort bukan satu-satunya yang diceritakan dalam film ini.
Peristiwa dari kehidupan teman-teman, anggota keluarganya, dan mitra bisnisnya juga digambarkan, dan banyak dari mereka yang benar-benar terjadi.
Lahir pada 9 Juli 1962, di Bronx, orang di balik kisah nyata The Wolf of Wall Street tumbuh dalam keluarga sederhana. Ia menunjukkan sifat kewirausahaan sejak dini, menjual es Italia di pantai untuk membiayai pendidikan kuliahnya.
Belfort menghadiri American University, di mana ia belajar biologi dengan cita-cita menjadi seorang dokter gigi. Namun, ia keluar dari sekolah kedokteran gigi setelah hari pertama ketika dekan mengatakan bahwa karier itu tidak lagi menjadi jalan menuju kekayaan.
Belfort kemudian beralih ke penjualan, menjual daging dan makanan laut dari pintu ke pintu di Long Island, di mana ia mengasah keterampilan tawarnya.
Setelah bisnisnya bangkrut, Belfort mulai bekerja sebagai trainee pialang saham di L.F. Rothschild. Pada saat inilah ia bertemu Danny Porush dan meyakinkannya untuk memasuki bisnis perdagangan saham bersama-sama.
Didirikan pada tahun 1989, Stratton Oakmont beroperasi sebagai boiler room, menggunakan taktik penjualan bertekanan tinggi untuk menipu investor jutaan dolar. Belfort dan rekan-rekannya akan meningkatkan harga saham penny atau saham gocapan dan kemudian menjual kepemilikan mereka sendiri dengan keuntungan, sebuah praktik yang dikenal sebagai skema “pump and dump”.
Ini memungkinkan mereka mengumpulkan sejumlah besar uang sementara meninggalkan investor dengan saham yang tidak berharga.
Gaya hidup mewah yang dijalani Belfort selama di Stratton Oakmont terdokumentasi dengan baik. Ia tinggal di sebuah mansion, mengendarai mobil mewah, dan mengadakan pesta besar.
Penggunaan narkoba sangat tinggi, dan ia terkenal karena mengonsumsi Quaaludes dan kokain, di antara zat lainnya.
Kehidupan pribadi Belfort sama-sama penuh gejolak. Pernikahan pertamanya dengan Denise Lombardo berakhir setelah ia berselingkuh dengan model yang akan menjadi istri keduanya, Nadine Caridi.
Hubungannya dengan Caridi tidak jauh lebih baik. Pernikahan mereka diwarnai oleh penggunaan narkoba Belfort yang berkelanjutan, perselingkuhan, dan perilaku kekerasan yang kasar.
Namun, aktivitas kriminal Belfort tidak luput dari perhatian pihak berwenang. Pada tahun 1999, ia didakwa atas penipuan sekuritas dan pencucian uang.
Ia setuju untuk bekerja sama dengan FBI, memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan beberapa rekannya.
Pada tahun 2003, ia dijatuhi hukuman empat tahun penjara, tetapi hanya menjalani 22 bulan. Belfort juga diperintahkan untuk membayar US$ 110 juta sebagai restitusi kepada investor yang tertipu.
Setelah dibebaskan dari penjara, Belfort merubah dirinya menjadi pembicara motivasi dan penulis. Memoarnya, The Wolf of Wall Street diterbitkan pada tahun 2007 dan menjadi buku terlaris, yang kemudian menjadi sumber materi untuk film tahun 2013.
Saat ini, Belfort terus memberikan pidato dan seminar tentang teknik penjualan, kewirausahaan, dan bahaya perilaku tidak etis. Belfort berusaha memposisikan dirinya sebagai karakter yang sudah berubah, namun ia tetap menjadi sosok kontroversial, dengan banyak orang mempertanyakan ketulusan transformasinya.