Mengenal IndONIA Full Gantikan JIBOR BI Mulai 1 Januari 2026

FILE PHOTO - The logo of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, is seen on a window in the bank's lobby in Jakarta, Indonesia September 22, 2016.  REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Bank Indonesia (BI) menetapkan menghentikan publikasi JIBOR sejak tanggal 1 Januari 2026. Kebijakan ini sejalan dengan agenda benchmark rate reform yang telah berjalan di pasar keuangan global, berbagai otoritas, lembaga, dan asosiasi pelaku pasar di berbagai negara.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan pihaknya telah menindaklanjuti reformasi penguatan acuan suku bunga, melalui peralihan dari penggunaan Interbank Offered Rate (IBOR) yang bersifat quotation-based, menjadi acuan suku bunga yang lebih kredibel menggunakan acuan transaksi yang terjadi di pasar (transaction-based).

“Menindaklanjuti hal tersebut, Bank Indonesia selaku pengelola (administrator) dari Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) telah menetapkan penghentian secara permanen publikasi JIBOR pada seluruh tenor (tenor 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan), terhitung sejak tanggal 1 Januari 2026,” ungkap Erwin, Jumat (27/9/2024).

Erwin menjelaskan penetapan tanggal penghentian publikasi JIBOR tersebut diharapkan akan memberikan kepastian bagi pelaku pasar untuk menggunakan acuan suku bunga rupiah yang berbasis transaksi, yaitu Indonesia Overnight Index Average (IndONIA).

Pengumuman ini akan menjadi rujukan dalam penyesuaian (contractual triggers) penghitungan dan penggunaan fallback[1] untuk kontrak keuangan yang menggunakan JIBOR.

Mendukung pengumuman rencana penghentian publikasi JIBOR ini, Erwin mengatakan NWGBR elah mempublikasikan panduan transisi JIBOR pada hari ini (27/9). Panduan Transisi JIBOR bertujuan untuk memberikan pedoman pelaksanaan transisi bagi pelaku pasar serta seluruh stakeholders untuk mendukung kelancaran transisi JIBOR.

“Dalam buku panduan tersebut, antara lain NWGBR merekomendasikan alternatif acuan suku bunga rupiah yang berdasarkan transaksi yaitu, IndONIA,” ujarnya.

Dalam panduan tersebut, NWGBR juga merekomendasikan pelaku pasar yang memiliki eksposur JIBOR untuk melakukan empat langkah utama :

  1. Penggunaan suku bunga referensi alternatif/ Alternative Reference Rate (ARR) berupa IndONIA dan Compounded INDONIA pada kontrak keuangan baru secara bertahap sejak 1 Januari 2025. Tahapan dilakukan dengan rincian untuk tenor overnight sampai dengan 1 minggu dimulai 1 Januari 2025, untuk tenor 1 bulan sampai dengan 3 bulan dimulai 1 April 2025, dan untuk tenor 6 bulan sampai dengan 12 bulan dimulai 1 Juni 2025.
  2. Membentuk atau melanjutkan tim transisi untuk memastikan kelancaran proses transisi JIBOR.
  3. Agar para pihak memastikan kontrak legacy JIBOR telah memiliki fallback clause language[2], termasuk melakukan re-papering[3] apabila diperlukan.
  4. Mengikuti terus perkembangan domestic benchmark reform.

Salah satu komponen pembentuk fallback rate JIBOR adalah spread adjustment, yang merupakan metode penyesuaian atas perbedaan karakteristik risiko antara JIBOR dengan Alternative Reference Rate (ARR) yaitu INDONIA. Adapun perhitungan spread adjustment tiap tenor akan menggunakan data 5 tahun ke belakang sejak trigger date pada tanggal 27 September 2024. Selanjutnya spread adjustment akan dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada akhir bulan Oktober 2024.

Mengenal IndONIA

Dikutip dari situs BI, IndONIA dimaksudkan berperan sebagai benchmark rate pasar uang, yakni cerminan suku bunga yang terjadi di pasar uang, yang dihitung secara periodik, tersedia dan dapat digunakan oleh para pelaku pasar sebagai referensi seperti penetapan suku bunga pinjaman, penetapan harga instrumen keuangan, dan pengukuran kinerja instrumen keuangan.

Dengan demikian, IndONIA adalah indeks suku bunga atas transaksi pinjam-meminjamkan rupiah tanpa agunan yang dilakukan antarbank untuk jangka waktu overnight di Indonesia.

Menurut BI, IndONIA ditetapkan berdasarkan rata-rata suku bunga transaksi pinjam-meminjamkan rupiah tanpa agunan dengan jangka waktu overnight yang dilaporkan oleh seluruh bank kepada Bank Indonesia. Dengan demikian, IndONIA merupakan suku bunga transaksi yang terbentuk dari transaksi pasar.

Penetapan IndONIA dilakukan dengan menghitung rata-rata tertimbang berdasarkan nilai nominal transaksi (volume-weighted average) atas seluruh data transaksi yang dilakukan pada hari transaksi, yang dilaporkan oleh bank kepada Bank Indonesia melalui sistem laporan harian bank umum sejak pukul 07.00 WIB s/d 18.00 WIB (dan koreksi online hingga pukul 19.00 WIB).

IndONIA mulai dipublikasikan oleh Bank Indonesia sejak tanggal 1 Agustus 2018 pada setiap hari kerja pukul 19.30 WIB di website Bank Indonesia. Dengan mulai dipublikasikannya IndONIA per tanggal 1 Agustus 2018 yang terbentuk dari transaksi pasar, IndONIA diharapkan dapat menggantikan peran JIBOR tenor overnight sebagai benchmark rate pasar uang. Per tanggal 2 Januari 2019, Bank Indonesia tidak lagi memublikasikan JIBOR tenor overnight dan diharapkan pada saat itu kontrak-kontrak keuangan yang sebelumnya menggunakan JIBOR overnight sebagai referensi dapat beralih ke IndONIA sebagai referensi terkini untuk tenor overnight.

https://pafiprabumulih.info/
https://pafilubuklinggau.info/
https://sarahkoppelagency.com/
https://linkgeorgia.com/
https://huat138.jp.net/
https://northfacesoutletonline.net/
https://coachfactoryoutletbbx.net/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*