Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau dan menemui beberapa relawan dapur umum yang disediakan untuk korban bencana banjir di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur pada Senin (9/12/2024). (ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos)
Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau dan menemui beberapa relawan dapur umum yang disediakan untuk korban bencana banjir di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, kunjungan Mensos Saifullah Yusuf untuk menghibur puluhan relawan dapur umum yang mana juga para korban terdampak banjir di Kabupaten Sidoarjo.
“Kemensos itu, termasuk Dinsos provinsi, kabupaten, kalau ada bencana itu membantu urusan logistik dan selter. Terima kasih, di sini kelihatan guyub, rukun, bekerja sama, itu hal yang baik menjadi modal kita untuk mengatasi kejadian bencana,” ujar dia.
Pada kunjungan itu, ia turut pula melihat proses produksi makanan di dapur umum hingga ikut menyiapkan makanan yang akan didistribusikan.
Dalam merespons banjir di Sidoarjo, ia menyebutkan Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan awal untuk korban terdampak berupa 250 paket sembako, 100 paket kidsware, 100 paket family kit dan 200 lembar selimut.
Total bantuan Kemensos untuk penanganan korban banjir Sidoarjo Rp174 juta.
Pemerintah daerah turut menyuplai bahan makanan, seperti beras, lauk pauk, dan makanan tambahan gizi.
Dia mengharapkan bantuan itu dapat meringankan beban warga yang sebagian besar tetap bertahan di rumah masing-masing atau tidak mengungsi.
Selain bantuan logistik, Kemensos bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo membangun dapur umum.
Dapur umum itu di Kecamatan Tarik untuk memastikan kebutuhan pangan warga terdampak tetap terpenuhi.
Ia menjelaskan dapur umum tersebut melibatkan 50 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dengan sistem piket 15 orang per 12 jam, memproduksi hingga 2.000 bungkus nasi sekali makan untuk didistribusikan ke lima desa terdampak, yaitu Mergosari, Kalimati, Gempol Klutuk, Kemuning, dan Banjar Wungu.
Banjir melanda lima desa di Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Banjir sejak Kamis (5/12) akibat hujan lebat tersebut merendam rumah lebih dari 1.500 kepala keluarga (KK) dan membuat aktivitas warga terganggu.
Genangan air di wilayah terdampak tercatat mencapai ketinggian 30-40 sentimeter di jalanan dan 5-15 sentimeter di dalam rumah.
Kementerian Sosial telah menurunkan tim Tagana untuk melakukan pendataan dan distribusi logistik. Prioritas yang dilakukan saat ini memastikan seluruh kebutuhan dasar korban terdampak dapat terpenuhi.