Jaksa Agung Ungkap Kejagung Selamatkan Puluhan Triliun

Foto: Jaksa Agung ST Burhanuddin memberikan sambutan dalam Upacara Hari Bakti Adhyaksa yang ke-64 di Lapangan Upacara Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2024). (Dokumentasi Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan RI)

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menghadiri dan memberikan sambutan dalam Upacara Hari Bakti Adhyaksa yang ke-64 di Lapangan Upacara Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2024).

Dalam sambutannya, Burhanuddin memaparkan sejumlah kinerja Kejagung hingga pertengahan tahun ini. Dari sisi anggaran, realisasi per 12 Juni 2024 telah terserap 49,50% atau senilai Rp9.218.897.941.078.

“Kejaksaan mampu hadir untuk mewujud dan menjawab harapan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan keadilan, pemanfaatan, dan kepastian hukum serta mampu melaksanakan penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan tanpa pandang bulu namun tetap menjaga sisi humanis,” ujarnya.

Adapun, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berhasil terealisasi sebesar 82,71% atau mencapai Rp 1.406.340.227.418 dari target yang sebesar Rp 1.700.225.085.000.

“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan kerja cerdas kita bersama,” ucapnya.

Selanjutnya, Burhanuddin juga menyebut, Kejagung juga melakukan 86 pendampingan Proyek Strategis Nasional (PSN) dari total 258 proyek.

“Setiap melaksanakan tugas dan kewenangan kita tidak pernah ada suatu prestasi atau keberhasilan yang dicapai tanpa perjuangan dan tantangan,” sebutnya.

Selanjutnya, Burhanuddin juga mengungkapkan kalau Kejaksaan telah melakukan penyelamatan dan pemulihan keuangan negara di bidang Pidana Khusus dan Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun). Ia memerinci, di bidang Pidana Khusus (Pidsus), penyelamatan dan pemulihan keuangan negara yang dilakukan Kejagung sebesar Rp 1.360.877.665.800.

Burhanuddin mengaku, jumlah tersebut termasuk penanganan perkara megakorupsi tata kelola pertambangan timah yang mencapai total kerugian sebesar Rp 300 triliun. Angka tersebut terdiri dari kerugian negara akibat kerusakan lingkungan sebesar Rp 271 triliun dan kerugian negara sebesar Rp 29 triliun.

Sementara di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun), dalam penyelamatan keuangan negara, Kejagung telah menyelamatkan keuangan negara senilai Rp 23.162.188.080.643. Sedangkan untuk pemulihan negara sebesar Rp 636.388.012.926.

Burhanuddin menambahkan, mengacu pada data Badan Pemulihan Aset, terhitung sejak Desember 2023 sampai bulan Juni tahun 2024, BPA telah melakukan pemulihan aset dengan total Rp 196 miliar.

WIKA Gunakan Inovasi CAM di Proyek RE-MWRD di Kaltim

Foto: Dok WIjaya Karya

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengimplementasikan teknologi Cakar Ayam Modifikasi (CAM, dalam pembangunan Proyek Rediversion of Muara Wahau Road Diversion (RE-MWRD) milik PT Kaltim Prima Coal di Kalimantan Timur. CAM merupakan sistem pondasi yang terinspirasi dari struktur cakar ayam, dengan beberapa pipa beton yang ditanam ke dalam tanah dan saling terhubung dengan lantai pengikat di atasnya.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menjelaskan penggunaan CAM mampu memberikan beberapa keuntungan signifikan.

Pertama penguatan struktur di mana CAM mampu mendistribusikan beban secara merata ke tanah, sehingga meminimalisir risiko retak dan penurunan pada struktur jalan. Hal ini menjadikannya solusi untuk pembangunan di atas tanah yang tidak stabil.

Kemudian dari sisi efisiensi biaya. Dibandingkan dengan sistem pondasi tradisional, CAM membutuhkan material yang relatif lebih efisien dan proses konstruksi yang relatif lebih praktis sehingga menjadi alternatif desain penanganan lebih hemat biaya sekaligus meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.

Menurut dia, teknologi CAM untuk struktur jalan di proyek RE-MWRD menjadi yang pertama yang dilakukan WIKA pada area pertambangan dan terbukti menjadi solusi untuk Pembangunan pada jenis tanah yang tidak stabil.

“Kami antusias dengan penerapan CAM dalam Proyek RE-MWRD. Teknologi ini tidak hanya memperkuat struktur jalan, tetapi juga membantu kami mengoptimalkan biaya, meminimalisir dampak lingkungan, serta menjadi potensi dalam memajukan Pembangunan yang lebih kokoh dan berkelanjutan di daerah-daerah dengan kondisi tanah yang menantang,” ujar Agung dalam keterangan tertulis, Senin (22/7/2024).

Sebagai informasi WIKA berhasil mendapatkan proyek RE-MWRD pada Mei 2024. Proyek ini direncanakan untuk dapat mengalihkan kembali Ruas Jalan Nasional Simpang Perdau-Batu Ampar di Kalimantan Timur, ke koridor semula dengan membangun jalan pengganti permanen sepanjang 18,9 km.

Adapun dalam proyek tersebut, WIKA dipercaya mengerjakan pekerjaan tanah, pekerjaan struktur dan drainase, pekerjaan perkerasan, serta struktur CAM.

Cegah Nikel-Timah RI Bocor, Sri Mulyani: Pak Luhut

Foto: Konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Jakarta, Senin (24/6/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman))

Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (Simbara) akhirnya diperluas. Apabila sebelumnya hanya mencakup komoditas batu bara, kini menjadi termasuk nikel dan timah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sistem ini terus dikembangkan menjadi lebih baik agar mampu mencakup berbagai komoditas.

“Saya terima kasih ke seluruh pihak yang kerja sama terutama dalam hal ini pak menko pak Luhut sangat berapi-api dan semangat sejak awal beliau dapat briefing dibangunnya Simbara,” ungkapnya dalam acara Peluncuran Simbara yang digelar di Gedung Dhanapala, Jakarta, Senin (22/7/2024).

Aplikasi SIMBARA yang dibangun melalui integrasi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, dan Bank Indonesia, merupakan aplikasi pengawasan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan tata niaga Mineral dan Batubara (Minerba).

Aplikasi ini juga merupakan rangkaian proses tata kelola Minerba dari hulu ke hilir, termasuk juga pemenuhan kewajiban pembayaran dan proses clearance di pelabuhan.

Di dalamnya terdapat ekosistem pengawasan terintegrasi bagi seluruh aplikasi pengelolaan dan pengawasan serta menjadi muara data minerba.

SIMBARA mengintegrasikan proses mulai dari single identity dari wajib pajak dan wajib bayar, proses perizinan tambang, rencana penjualan, verifikasi penjualan, pembayaran PNBP, serta ekspor dan pengangkutan atau pengapalan, dan devisa hasil ekspor

“Dalam hal ini sinergi untuk SDA dilakukan dengan mempertimbangkan 5 komponen utama atau pilar utama yaitu dokumennya, tadi yang disampaikan dari mulai RKAB sampai ke seluruh proses penambangan hingga dia gunakan ekspornya,” ungkapnya.

Pilar kedua, kata Sri Mulyani adalah pergerakan uang, pengangkutan, sumber daya manusia (SDM) dan barangnya dengan menciptakan proses bisnis yang tidak ruwet.

“Tapi memudahkan masing-masing KL tidak buat aturan sinergi melainkan sinergi karena kita pada akhirnya berhadapan pada perusahaan yang sama untuk komoditas yang sama orang yang sama dengan dokumentasi dan aliran uang yang sama,” terangnya.

Update Realisasi Penyerapan Anggaran KBUMN

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan realisasi anggaran tahun 2023 telah terserap hampir sepenuhnya, yaitu mencapai Rp 238 miliar. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, realisasi anggaran tersebut terserap 98,57%, dari pagu yang sebesar Rp 241 miliar.

“Yang bisa kita serap 238 miliar,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di ruang rapat Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (7/5/2024).

Erick menyebut, Kementerian BUMN akan berupaya menjaga penyerapan anggaran tahun 2024 yang mana hingga bulan Juni telah terserap 35%, yaitu senilai Rp 99,68 miliar dari pagu yang sudah di-adjust oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Di mana sebelumnya harusnya Rp 308 miliar menjadi Rp 284 miliar.

Jadi kita coba pastikan di tahun 2024 ini kita bisa jaga konsistensi dari serapan tentu di angka 98 persen sampai 99 persen lebih yang kurang bisa coba lakukan,” sebutnya.

Selain itu, Erick juga menyampaikan, pada pagu tahun 2025 juga sudah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan senilai Rp 277 miliar. Ia mengaku, angka tersebut lebih rendah sebesar 16% dari pagu yang sebelumnya yang sebesar Rp 328 miliar atau juga lebih rendah 10% daripada pagu tahun 2024.

“Karena itu terima kasih atas dukungan komisi VI yang bisa mendorong ada penambahan kurang lebih Rp 66 miliar yang bisa kita dapatkan, sehingga pagu indikatif yang kita harapkan di tahun 2025 itu di angka Rp 344 miliar,” pungkasnya.